Bakmie ayam gendut mualaf

           SEJARAH BAKMIE

Bakmie ayam Gendut mualaf


Tiongkok Selatan, terutama dari wilayah pelabuhan Fujian dan Guandong. Di sana, makanan ini sering disebut dengan istilah bakmi. Saat di bawa ke Indonesia, mie ayam masih menggunakan daging ayam sebagai topping. Dahulu kala terkenal dengan namanya yakni “Bakmi” yang berarti mie babi. Namun, karena dahulu mayoritas kerajaan di Indonesia merupakan Kerajan Islam, maka topping tersebut akhirnya diganti menjadi daging ayam agar menyesuaikan dengan aturan agama dan budaya ketimuran. “Dalam perkembangannya daging babi diganti dengan daging ayam yang disemur kecap karena mayoritas kerajaan kuno Nusantara merupakan kerajaan Islam,”

Mi Ayam merupakan makanan yang juga merupakan akulturasi antara budaya Tionghoa dan Indonesia (Nusantara). Pada tahun 1870, banyak orang Tionghoa dan Arab yang singgah dan akhirnya menetap di Jawa. Mi Ayam juga dikenal dengan nama bakmi. Memiliki persamaan yang berbahan dasar tepung terigu, namun pada saat penyajian memiliki perbedaan. Masyarakat Cina melengkapi mi yang disajikan dengan potongan daging babi dan pelengkap dengan bumbu dari minyak babi, sedangkan masyarakat Indonesia menggunakan potongan ayam yang disemur dengan kecap serta memakai minyak ayam.

Maka kini hadir dengan nama bakmie gendut mualaf kenapa pakai mualaf karena penjual nya keturun Tionghoa yang kini menjadi pengikut agama islam maka dijamin ke halal nya bakmie gendut mualaf sudah terkenal sejak tahun 2009 

Komentar